Senjata itu bernama "SANAD KEILMUAN"





Saya tidak memungkiri, sanad keilmuan itu penting bagi ulama, yg kepada mereka kita para awam menimba ilmu dan mencari jawab tanya. Salah satu cara kita menemukan panutan yg baik adalah melihat orang yg menerima ilmu dari ulama-ulama yg baik.





Tapi ada satu persoalan, yaitu jika sanad itu hanya dijadikan senjata untuk melegitimasi segala macam pemikiran di hadapan orang awam, entah pemikiran itu benar atau salah.



Zaman dulu, ada sejumlah pemalsu hadits yg hafal beberapa rantai sanad, lalu ujungnya mereka sambung dgn berbagai macam matan rekaan demi memuluskan beragam kepentingan. Itu pemalsuan hadits.


Tapi, zaman dulu juga ada orang semacam Washil bin Atha', peletak dasar teologi Mu'tazilah. Ia lama bermulazamah dengan gurunya, salah satu ulama Sunni paling agung, Al-Hasan Al-Bashri. Dengan kesatria Washil tak mengkait-kaitkan pemikiran barunya dengan kegagahan "sanad ilmu"-nya. Dia malah terang-terangan menyatakan gelar tikar sendiri, "pisah halaqah" dari sang Guru. Meski pemikirannya nyeleneh, paling tidak Washil ini punya sifat jantan, tidak mengandalkan kebesaran guru untuk menopang pemikirannya.


Anehnya di zaman sekarang, ada orang-orang yg bicara macam-macam soal pembaruan hukum Islam, soal hermeneutika Al Qur'an, soal kontekstualisasi syariah, soal demokrasi, soal nasionalisme, soal pluralisme, soal boleh mengangkat pemimpin kafir, soal menomorsatukan konstitusi di atas hukum Islam, dan hal-hal lain yg mereka pelajari entah dari sekolah mana, gurunya siapa, kitabnya apa.


Tapi gara-gara waktu kecil sampai SMA orang-orang itu sempat hidup di pesantren, mereka mengaku semua itu mereka dapat dengan "SANAD KEILMUAN" yang sah, didapat dari simbah-simbah Yai, poro ngulama', poro imam mazhab, poro tabi'in, poro sokabat, sampai kanjeng Nabi saw. Semua orang disuruh minggir dengan tuduhan "mereka gak punya sanad, seperti si Felix".


Hebatnya lagi, para pengekornya juga siap mendukung apa pun yg mereka katakan. Senjata mereka satu: "kami ikut orang yg sanad keilmuannya jelas."
.


Edun ora Sonnn...???


Terus terang, dalam pandangan kita, Washil bin Atha masih terlihat lebih jujur dan jantan dari pada mereka.

Titok Priastomo



Posting Komentar