Medan Dakwah
Blog dakwah Islam yang menyajikan kajian Islami, doa-doa mustajab, kisah inspiratif, panduan hidup Muslim, serta info ekonomi syariah dan gaya hidup Islami terkini.

Solusi Islam terhadap Mental Illness: Jalan Menuju Jiwa yang Tenang



Solusi Islam terhadap Mental Illness: Jalan Menuju Jiwa yang Tenang

Mental illness atau gangguan jiwa bukan hal baru dalam sejarah manusia. Tapi di zaman sekarang, tekanan hidup yang makin kompleks bikin persoalan ini makin kelihatan serius. Banyak yang mencari solusi ke psikolog, psikiater, atau obat penenang. Tapi bagaimana kalau kita coba lihat dari sudut pandang Islam? Apakah Islam punya solusi untuk mental illness?

Islam ternyata sangat memperhatikan aspek kesehatan jiwa. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Nabi SAW bersabda bahwa "sehat lebih baik dari kaya dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat". Jadi, kebahagiaan jiwa atau mental yang sehat adalah karunia yang luar biasa.

Indikator Kesehatan Jiwa Menurut Nabi

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW sering berdoa agar dilindungi dari ham (kegelisahan), huzn (kesedihan), kasal (kemalasan), dan berbagai kondisi lain yang hari ini sering dikaitkan dengan anxiety, depresi, bahkan gangguan kepribadian.

Artinya, Rasulullah sudah mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga kestabilan emosi dan spiritual, bukan hanya fisik. Nah, ini yang kadang dilupakan dalam pendekatan modern terhadap mental illness.

Mengenal Jiwa Menurut Islam

Dalam Islam, istilah jiwa sering dikaitkan dengan nafs, qalb, ruh, dan aql. Ulama besar seperti Imam Al-Ghazali membagi nafs menjadi tiga jenis:

  • Nafs al-muthma'innah (jiwa tenang)

  • Nafs al-lawwamah (jiwa yang menyesal)

  • Nafs al-ammarah bis su’ (jiwa yang cenderung kejahatan)

Setiap orang punya potensi untuk ketiganya, tergantung bagaimana kita mengelola nafs dan menyeimbangkannya dengan akal dan ruh.

Akar Masalah Mental Illness

Ada dua akar utama gangguan jiwa menurut kajian Islam:

  1. Aql dan Ruh tidak mampu mengontrol nafs. Ini biasanya karena kurang ilmu, kurang dzikir, dan minim ibadah.

  2. Gharizah atau insting yang tidak terpenuhi, seperti kebutuhan cinta, aman, dan dihargai.

Solusi Islam untuk Mental Illness

1. Literasi dan Dzikir

Perbanyak iqra' (membaca dan belajar), dzikir (mengingat Allah), serta ibadah nafilah. Semua ini bisa membantu mengubah nafs amarah menjadi nafs muthma’innah.

Seperti dalam QS Ar-Ra’d ayat 28: “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”

2. Mujahadah: Melawan Nafsu

Mental struggle itu bagian dari jihad. Bahkan, Nabi mengatakan, "Jihad terbaik adalah melawan hawa nafsu." Dalam QS Al-Ankabut: 69, Allah menjanjikan jalan keluar bagi yang bersungguh-sungguh berjihad di jalan-Nya.

3. Shabr dan Alihkan Gharizah

Kalau kita merasa hampa karena gharizah tak terpenuhi, coba alihkan ke bentuk lain. Misalnya gharizah nau’ (seksual) dialihkan ke gharizah tadayun (spiritual) lewat dzikir dan puasa.

4. Fokus pada Akhirat

Ingat bahwa dunia ini fana. Jangan sampai penderitaan di dunia membuat kita lupa bahwa akhirat itu abadi. Dalam QS Al-‘Ankabut: 64, Allah berfirman, "Kehidupan dunia itu hanya senda gurau dan main-main."

Peran Lingkungan dalam Kesehatan Mental

  • Keluarga: memberikan kasih sayang dan pendidikan iman.

  • Masyarakat: menciptakan atmosfer positif dengan saling menghargai dan menasihati.

  • Negara: menjamin ketentraman sosial, politik, dan ekonomi.

Penutup: Islam adalah Solusi

Kesehatan jiwa dalam Islam bukan cuma soal bebas dari depresi atau cemas, tapi juga tentang bagaimana hati merasa tenang karena dekat dengan Allah. Solusinya bukan sekadar obat medis, tapi pendekatan ruhani dan sosial.

Kalau kamu tertarik mendalami lebih jauh soal ini, kunjungi label Kajian Islam di situs medandakwah.com.

Semoga artikel ini bisa menjadi pencerahan dan penguat iman. Mental illness bukan aib, tapi sinyal bahwa kita butuh kembali ke fitrah dan kepada Allah SWT.





Posting Komentar