Kisah Pasukan Umat Islam Pertama Kali Masuk Mesir

 


Pasukan Muslimin Datang Ke Mesir Pertama Kalinya


Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin

Tahukah kamu? Bahwa jauh sebelum Kaum Muslimin membebaskan Mesir, Rasulullah ﷺ sudah memberikan sinyal bahwa Umat ini akan membebaskannya?

إِنَّكُم سَتَفْتَحُونَ مِصْرَ، وَهِيَ أَرْضٌ يَسمَّى فِيْهَا القِيْرَاط، فَإِذَا فَتَحْتُمُوهَا، فَأَحْسِنُوا إِلَى أَهْلِهَا؛ فَإِنَّ لَهُم ذِمَّةٌ وَرَحِمًا

"Sungguh kalian akan membebaskan Mesir. Ia adalah sebuah negeri yang juga dinamakan dengan Al Qirath. Ketika kalian membuka negeri itu, bersikap baiklah kepada penduduknya, sebab mereka memiliki kesetiaan dan hubungan rahim." (HR Hakim)

Mesir di masa Rasulullah ﷺ adalah primadona yang kaya raya, terkenal dengan sumber daya alamnya yang subur, air Nilnya yang mengalir jernih dan kegagahan peradabannya yang menawan. Gedung-gedung tinggi peninggalan Fir'aun, peradaban Alexander hingga bangunan-bangunan arsitektur Romawi ada di sana; membuat siapapun yang datang ke sana terpukau dengan Mesir.

Pedagang-pedagang Arab saat itu hanya bisa terpana ketika melakukan perjalanan bisnis ke Mesir. Tercatat dalam beberapa riwayat bahwa Umar bin Khattab dan Amru bin Ash sudah pernah ke Mesir sebelum Rasulullah ﷺ diutus menjadi nabi. Keduanya melihat kekayaan Mesir yang rakyatnya hidup di bawah kekuasaan Imperium Romawi.

Kabar gembira pembebasan Mesir membuat para sahabat berbahagia, apalagi bagi Amru bin Ash. Beliaulah yang di kemudian hari menjadi panglima yang dipilih Umar bin Khattab untuk memimpin pembebasannya. Sebab Amru bin Ash sudah paham banyak seluk beluk Mesir dari sisi sosiologi dan antropologi.

Pembebasan Muslim atas Mesir terjadi antara 639 sampai 646 AD dan diawasi dari jauh oleh Umar bin Khattab. Pasukan Muslimin melangkahkan kaki mereka pertama kali di Mesir bertepatan pada 1 Ramadhan tahun 20 Hijriah. Keberhasilan Kaum Muslimin membebaskan Mesir mengakhiri periode panjang kekuasaan Romawi di sana.

Sebelumnya, Pemerintahan Romawi Timur di negara itu telah diguncang, karena Mesir sebelum didatangi oleh Kaum Muslimin telah ditaklukkan dan diduduki selama satu dekade oleh Kekaisaran Persia pada tahun 618–629, sebelum akhirnya ditaklukkan kembali oleh kaisar Bizantium Heraclius.  Amru bin Ash mengambil keuntungan dari kelelahan Bizantium dan membebaskan Mesir sepuluh tahun setelah penaklukan kembali oleh Heraclius.

Selama Kaum Muslimin membebaskan Mesir, Alexandria adalah ibu kota Mesir. Ketika Alexandria dibuka oleh kaum Muslim, rumah-rumah yang ditinggalkan oleh Bizantium ditempati sebagai markas Kaum Muslimin. Amr ingin Alexandria tetap menjadi ibu kota Mesir. Beliau menulis surat kepada 'Umar untuk mengusulkan itu, tetapi' Umar menolak dengan alasan bahwa Alexandria adalah kota maritim, dan akan selalu ada kemungkinan bahaya jika Angkatan Laut Bizantium akan menyerang sewaktu-waktu.

Khalifah Umar menyarankan sebagai gantinya, ibukota akan didirikan di lokasi pusat yang lebih berada di tengah, di mana tidak ada jarak terlalu jauh yang memisahkannya dari Kota Madinah. Terpilihlah kemudian sebuah daerah yang kemudian dinamakan Fustath, yang hari ini merupakan bagian dari kota Kairo.


Referensi :

1. Belajar dari Negeri Para Nabi, Edgar Hamas

2. Fadhail Mishra wa Mazaya Ahliha, Dr Musa Asy Syarif

3. Fathu Mishra, Jam'iah Al Azhar Asy Syarif

Posting Komentar