Kata Mutiara : Aku Mencintaimu Ibu

“Seorang anak tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya kecuali jika dia menemukannya dalam keadaan diperbudak, lalu dia membelinya kemudian membeb


By: Zahria

Masih ingatkah dengan satu pribahasa “Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah” yang mana pribahasa tersebut memiliki arti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu seumur hidup sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orangtua itu memiliki batasan. 

Luar biasa pengorbanan mereka, dalam membesarkan kita, mulai mendidik, merawat hingga kita dewasa. Di balas dengan gunung uhudpun, tak terbalaskan kebaikan mereka. Dari Abu Hurairah dari “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, 

“Seorang anak tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya kecuali jika dia menemukannya dalam keadaan diperbudak, lalu dia membelinya kemudian membebaskannya.” (HR. Muslim no. 1510).

Sayangilah mereka selagi masih ada, jika sudah tiada, do’akan dan sambunglah silahturahmi dengan saudara dan kerabatnya. Dan berbahagialah ketika kedua orang tua kita masih ada, itu artinya masih banyak kesempatan untuk berbakti terhadap keduanya. 

Jika tidak sempat mengunjungi, karena suatu hal, maka telfonlah. Namun itu semua tidak bisa di lakukan semua orang, sebab kondisi saat ini banyak orang yang hidup dalam kesempitan, mau makan saja susah apalagi mengunjungi keluarganya yang jauh di sananya. 

Sungguh miris sekali, tidak usah jauh-jauh, hal demikian pernah kami alami,di mana saat itu kami hanya memiliki uang Rp 2000,00, kedua orang tua kami menelfon, menanyakan kapan pulang, kami pun menjawabnya, belum tahu ibu, kami masih repot, padahal itu bukan alasan yang sebenarnya, alasan yang sebenarnya, karena kami belum memiliki ongkos untuk pulang. 

Wahai ibu kami tahu engkau merindukan kami, dan kamipun merindukan engkau. Tetapi ketahuilah ibu, bahwa kami tidak memiliki bekal untuk pulang kecuali dengan sedikit bekal, dan itupun hanya cukup untuk makan. Dan maafkan kami, kami jarang menghubungimu wahai ibu, kami mncintaimu ibu, do’aku selalu untukmu.

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa keadaanlah yang memaksa, banyak di sana sini yang kekurangan harta benda, pengangguran terjadi di mana-mana, sehinga terjadi busung lapar bahkan kematian. 

Ya Rabb adakah yang salah pada diri ini, bukankah Engkau telah menuturkan dalam firmanMu, bahwa kami ummat terbaik, tetapi faktanya tidak demikian, justru kami hidup dalam kesempitan dan kehinanaan.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.(TQS: Al Imran:110)

Baru kami sadari wahai Rabb, bahwa selama ini kami membiarkan ketika ada kemungkaran, menjauh saja tidak, apalagi kami mencegahnya, banyak ayat-ayat Engkau yang kami dustakan, wajar jika Engkau memberikan kehidupan yang sempit dan kehinaan. 

Terimalah taubat kami ya Rabb. Limpahkanlah kehidupan yang barokah dan penuh keridhaanMu ya Rabb.

Sungguh indah apa-apa yang Engkau Ciptakan alam semesta dan seisinya, semua menunjukan bahwa Engkau ada, dan alam semesta ini, penuh dengan keteraturan, serta senantiasa bertasbih dengan memujiMu. 

Engkau tidak sekedar sebagai Pencipta namun Engkau juga sebagai Pengatur, itu artinya seluruh CiptaanMu harus tunduk dan patuh seluruhnya dengan aturanMu. Dan itulah yang menghadirkan kehidupan yang berkah dan damai yang semua orang ingin mengapainya.

Posting Komentar