Jagain Jodoh Orang, Kok Kasihan Banget Sih!

 


buatkan gambar untuk blog dengan tema : Jagain Jodoh Orang, Kok Kasihan Banget Sih!   Lalau di sisipan dibawah kanan www.medandakwah.com. gambar arus bentuk persegi empat panjang ke samping.


Fenomena Pernikahan Selebriti: Antara Takdir dan Pilihan

Dunia hiburan Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar pernikahan artis muda. Dinda Hauw dan Rey Mbayang resmi menikah pada 10 Juli lalu, mengejutkan banyak penggemar yang sebelumnya mengira Dinda memiliki hubungan spesial dengan lawan mainnya dalam sinetron, Rizki Billar. Sementara itu, Rizki, yang pernah menjalin hubungan selama lima tahun dengan Lesti Kejora, memilih menikah dengan Nadia pada 17 Juli.

Fenomena ini memunculkan istilah "jagain jodoh orang," yang menggambarkan pasangan yang sudah lama berpacaran tetapi akhirnya menikah dengan orang lain. Banyak netizen yang terkejut dan mengungkapkan berbagai reaksi, mulai dari rasa kecewa hingga memberikan doa terbaik bagi pasangan yang telah menikah.

Ta'aruf: Jalan Menuju Pernikahan dalam Islam

Baik Dinda-Rey maupun Rizki-Nadia, keduanya mengungkapkan bahwa mereka menjalani proses ta'aruf sebelum menikah. Tidak seperti hubungan sebelumnya yang terbuka di media, proses kali ini dijalankan dengan lebih tertutup hingga diumumkan tepat pada hari pernikahan.

Dalam Islam, hubungan laki-laki dan perempuan diatur dengan jelas. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)

Pacaran yang sudah menjadi budaya di masyarakat sering kali dianggap sebagai jalan untuk mengenal pasangan sebelum menikah. Namun, dalam Islam, pacaran bisa menjadi pintu masuk menuju perbuatan yang dilarang, seperti khalwat (berdua-duaan) dan ikhtilat (bercampur baur tanpa batasan). Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan:

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah setan." (HR. Ahmad)

Untuk menghindari hal tersebut, Islam menawarkan ta'aruf sebagai cara mengenal calon pasangan tanpa melanggar syariat.

Proses Ta'aruf dalam Islam

Ta'aruf dilakukan dengan niat serius untuk menikah dan diawasi oleh pihak ketiga yang amanah. Proses ini meliputi:

  1. Pertukaran Biodata – Calon pasangan bertukar informasi melalui perantara yang dipercaya.
  2. Pertemuan dengan Mahram – Jika kedua belah pihak tertarik, mereka bertemu dengan disertai mahram.
  3. Khitbah (Lamaran) – Jika cocok, proses berlanjut ke lamaran dan persiapan pernikahan.
  4. Pernikahan Sesuai Syariat – Pernikahan dilakukan dengan menghindari ikhtilat dan menyesuaikan dengan aturan Islam.

Ta'aruf tidak berlangsung lama dan tidak dipublikasikan secara berlebihan agar terhindar dari fitnah. Jika tidak ada kecocokan, proses ini dihentikan tanpa ada perasaan sakit hati.

Menghindari Istilah "Jagain Jodoh Orang"

Dalam Islam, setiap orang telah ditetapkan jodohnya. Seperti yang disebutkan dalam hadis:

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), sedangkan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (QS. An-Nur: 26)

Dengan mengikuti aturan Islam, seseorang tidak akan merasa "menjaga jodoh orang lain." Sebab, jodoh sudah diatur oleh Allah SWT, dan yang terpenting adalah bagaimana seseorang menempuh jalan yang halal untuk mendapatkannya.

Kesimpulan

Pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga ibadah yang harus dijalani dengan keberkahan. Memilih jalan ta'aruf adalah solusi terbaik untuk menjalani hubungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan menghindari pacaran dan menjalankan proses yang sesuai syariat, pernikahan akan lebih bernilai dan membawa kebahagiaan dunia serta akhirat.

Referensi Eksternal:

Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih bijak dalam menjalin hubungan, menghindari fitnah, dan meraih keberkahan dalam pernikahan.

LihatTutupKomentar